ARTIKEL

Jumat, 28 Desember 2007

advertising process

ADVERTISING PROCESS


Attention

Learning

AcceptanceMedia Placements


Advertising Awareness


Brand Awareness


Spontaneous Awareness


Top of Mind Awareness


Need/Want Not Need/Want


Meningkatkan Efektivitas Komunikasi Pemasaran :
1. Analisa program pemasaran sudah tepat (analisa konsumen, kompetisi, trade)
2. Product message sudah tepat (understand, convincing/cluttered, action, research)
3. apakah pemilihan media sudah tepat
4. Apakah media weights sudah optimum



The Planning Process:

Marketing Input – Marketing Situation
Brand Objectives
Source of Business
Brand Strategies


Competitive Analysis - Support Level
Creative Message
Target Audience
Media Tactics



Advertising Objectives- Role the advertising
Tone/ of type message
Message content
Creative requirements

Media Objectives- Target audience
Geography
Scheduling
Communications goals

Media Strategies- Vehicle selection
Flighting pattern
Geograhic allocation
Value added

Plan Detail- flowchart
Budget breakout
Plan vs goal
Buying guidelines


Marketing Situation :
- Growing category
- New Brand
- Emerging forms
- Sales/usage data

Brand Objectives :
- Increase share
- Maintain sales
- Generate trial

Source of business :
- Steal competitive users
- Get current users to use more
- Attract new users

Brand strategies :
- Promotional strategies
- Trade considerations
- pricing

emotional branding

A.Sepuluh perintah “emotional branding”
-Konsep merek telah berubah dari konsep lama/brand awarenes menuj konsep baru /emotional branding.hal ini dapat dilihat dari perintah emotional branding berikut;
1.Dari konsumen menuju manusia
Konsumen membeli, manusia hidup. Konsumen sering dinggap sebagai
“musuh” yang harus diserang. Pertempuran ini berlangsung antara produsen melawan konsumen, tetapi mengapa harus menggunakan taktik ini ketika ada cara yang lebih baik untuk menumbuhkan hasrat pelangga secara positif tanpa harus berlaku kasar. Hal ini bisa dicapai dengan pendekatan kemitraan “win-win”yang diasari pada hubungan saling menghormati
2. Dari produk menuju pengalaman
Produk memenuhi kebutuhan, pengalaman memenuhi hasrat / sebuah
pengalaman berbelanja seperti dinding panjat dari batu ditoko-toko REI, beraneka ragam “ zona bunyi” di toko-toko Discoveri Chanel mempunyai nilai tambah dan akan bertahan lama dalam memori konsumensebagai suatu keterkaitan yang dibuat pada tingkatan Yang bukan sekedar memenuhi kebutuhan tetapi merupakan sebuah pengalaman.
3. Dari kejujuran menuju kepercayaan
kejujuran diharapkan. Kepercayaan bersifat melekat dan intim.
Dengan demikian untuk memperolehnya harus diperjuangkan. Kepercayaan adalah salah satu nilai yang sangat penting dari suatu merek dan membutuhkan usaha yang sungguh – sungguh dari perusahaan. Salah satu gerakan paling kuat dalam membangun kepercayaan konsumen adalah” no question asked” ( konsumen dapat mengembalikan barang yang dibelinya tanpa syarat apapun)
4. Dari kualitas menuju Preferensi
kualitas dengan harga yang tepat merupakan suatu hal yang sudah biasa
saat ini, preferensi menciptakan penjualan. Preferensi terhadap merek mempunyai hubungan yang riil dengan kesuksesan. Setiap merek tidak dapat dihentikan ketika merek tersebut disukai
5. Dari Kemasyuran menuju Aspirasi
Jika suatu merek ingin didambakan ( tidak hanya dikenal) maka harus mengekspresikan sesuatu yang sesuai dengan aspirasi konsumen




6. Dari Identitas menuju Kepribadian
Identitas adalah pengakuan. Kepribadian adalah mengenai karakter dan karisma. Merek mempunyai suatu karakter yang karismatik yang mendorong suatu respon emosional.
7. Dari Fungsi menuju perasaan
Fungsionalitas dari suatu produk adalah hanya mengenai kegunaan atau kualitas yang dangkal. Desain pengindraan adalah mengenai pengalaman. Fungsionalitas dapat menjadi usang jika penampilan dan kegunaannya tidak didesain juga demi pertimbangan perasaan.
8. Dari Ubikuitas menuju Kehadiran
Ubikuitas ( keberadaan yang sangat umum) dapat dilihat. Kehadiran emosional dapat dirasakan.
9. Komunikasi Dari menuju Dialog
Komunikasi adalah memberitahu, dialog adalah berbagi. Komunikasi dua arah membantu membangun kemitraan yang berharga antara konsumen dengan perusahaan.
10. Dari Pelayanan menuju Hubungan
Pelayanan adalah menjual. Hubungan adalah penghargaan. Hubungan berarti bahwa orang – orang yang berada di balik merek tersebut sungguh – sungguh berusaha untuk memahami dan menghargai konsumen mereka
B. Empat pilar dari “emotional branding”
-konsep dasar dari proses emosional branding didasarkan pada empat pilar penting berikut ini;
1. Hubungan
Yaitu menumbuhkan hubungan yang mendalam dan menunjukkan rasa hormat pada jati diri konsumen dan memberikan pengalaman emosioal yang benar-benar mereka inginkan.
2.Pengalaman panca indra
Penelitian menunjukkan bahwa menawarkan suatu pengalan merek yang berhubungan dengan panca indra dapat mejadi perangkat branding merek yang sangat efektif.
Beberapa efek pancaindra pada perilaku konsumen;
A.Bunyi yang membawa suasana
-Musik adalah pendekatan yang efektif karena musik membebaskan diri dari pikiran rasional dan langsung mengarah ke pikiran emosional.Contoh; The Discovery Channel memasukkan unsur bunyi ke dalam tokonya sehingga sehingga menciptakan pengalan yang menarik dan personal sekaligus memperkuat identias mereknya secara konsisten.
B. Warna yang menghipnotis/simbol yang meikat
-Wwarna memicu respons yang sangat spesifik dalam sistem saraf pusat dan korteks otak. Warna yang dipilih secara tepat mengidentifikasikan logo, produk, tampilan merek serta mrangsang ingatan yang lebih baikterhadap merek.
C. Rasa yang menggiurkan
-ketika konsumen menghabiskan waktunya di sebuah toko, sang pemilik perlu menyediakan tempat bagi mereka untuk duduk-duduk dan bersantai, makan dan minum. Hal itu mengilustrasikan sifat baik dan ramah kepada konsumen yang haus akan kasih sayang.
D. Bentuk yang menyentuh
-Para pembeli mengkompensasikan ketiadaan informasi dengan cara menggunakan indra mereka untuk memperoleh lebih banyak informasi. Sentuhan, baik pada produk , aksesori toko, temperatur ruangan atau bahkan lantai adalah suatu dimensi dari pengalaman merek.
E Aroma yang menggoda
-Aroma yang direncanakan dengan baik akan mendorong penjualan dan dapat digunakan untuk mengelola identitas merek.
3. Imajinasi
-Pendekatan imajinatif dalam desain produ, kemasan, toko ritel, iklan dan situs website memungkinkan merek menembus batas atas harapan dan meraih hati konsumen dengan cara yang baru dan segar.
-Upaya menhidupkan merek sebagai identitas emosional;
a. Desain panca indra
Piranti baru membangun kekuatan branding. Desain adalah ekspresi yang paling ampuh dari sebuah merek dan bahwa menghidupkan ide-ide hebat melalui desain merupakan cara terbaik dalam manciptakan hubungan yang kekal antara produsen dan konsumen.
b.Identitas sarat emosi
Kepribadian merek yang tak terlupakan. identitas logo yang kuat seperti logo Maarcedes, membuat program periklanan dan hubungan masyarakat menjadi lebih efektif. Logo dapat berfungsi sebagai simbol dari apa yang akan disampaikan( atau berharap tersampaikan)oleh perusahaan sekaligus simbol dari persepsi konsumen yang muncul.
c.Mengecer dengan penuh gairah
Toko sensasional masa yang akan datang. Memahami kehidupan sehari\hari pelanggan dan memenuhi harapan mereka adalah kunci kesuksesan dan terkadang merupakn sesuatu yang saat ini dapat dicapai oleh teknologi baru, contoh : melalui situs-situs internet yang telah dipersonalisasikan?memodifikasi cara-cara promosi merupakan suatu hal yang penting untuk dapat menciptakan model hubungan dengan konsumen yang responsif, sangat interaktif dan bisa meraih sukses.
` d. Menghadirkan merek dengan kehadiran.
Pendekatan aru yang segar. Bagian yang sangat penting dari program kehadiran merek adalah usaha untuk menghidupkan pengalaman emosional yang relevan yang disediakan oleh merek di berbagai tempat untuk konsumen.
e. Kemasan emosional
Iklan setengah detik. Kemasan harus bisa bersaing berdasarkan dampak yang ditimbulkan agar dapat terlihat, tetapi juga harus dapat menciptakan kontak emosional dengan konsumen agar dapat dicintai.
Kriteria kemasan efektif;
1. Kejelasan maksud sebagai definisi produk
2. Ekspresi visual yang menimbulkan rasa memiliki
3. Keterkaitan emosional melalui pesan penginderaan yang terpadu dan unsur kejutan
f. Iklan Emosional
Bukan yang sembarangan., melainkan emosi yang relevan. Emosi memiliki dampak yang sangat kuat untuk dapat menciptakan atau menghancurkan merek. Untuk itu perlu kehati-hatian dalam menggunakan emosi untuk perencanaan strategi.
4.Visi
Adalah faktor utama kesuksesan merek dalam jangka panjang. Untuk menciptakan dan memelihara keberadaanya dalam pasar saat ini, merek harus berada dalam kondisi keseimbangan sehingga bisa memperbarui dirinya kembali secara terus-menerus.
Branding berdasarkan emosi di situs Website
-masa depan Cyber space (yang sesungguhnya) sejauh ini, kesuksesan strategi ditentukan dari apakah perusahaan mampu masuk ke dalam dunia Cyber secepat mungkin sehingga dapat meraih keuntungan dari migrasi jutaan orang ke cybercommerce, dunia cyber adalah mengenai imajinasi, kesenangan, serba penemuan dan ini mendefinidikan kebudayaan untuk membentuk komunitas virtual baru.

Kamis, 27 Desember 2007

INTERPRETASI IKLAN

A INTERPRETASI IKLAN
v Iklan sebagai sebuah teks adalah sistem tanda yang terorganisir menurut kode-kode yang merefleksikan nilai-nilai tertentu,sikap dan keyakinan tertentu.

-6-
B.CITRA DAN REALITAS SOSIAL.
B.1.Waktunya unjuk gigi-Sampoerna Mild
Iklan Rokok A Mild versi Waktunya Unjuk Gigi,Bukan Basa-Basi adalah salah satu serial dari kampanye iklan A Mild yang diluncurkan Mulai 1998.
Iklan ini mendapatkan penghargaan Citra Pariwara 1999 untuk iklan media cetak.

B.2.SIAPA TAKUT-CLEAR MENTHOL
v Kampanye iklan Clear Menthol Versi siapa takut dimulai pada pertengahan tahun 1999, dan tetap berjalan bahkan sampai tahun 2000.,

B.3.WANITA-WANITA LUX
v Iklan LUX dikampanyekan sejak tahun 1995.
v Sabun LUX dicitrakan sebagai bagian dari gaya hidup cantik para bintang tersebut.

IKLAN: A MIRROR ON THE WALL

A. KONSTRUKSI REALITAS DAN MAKNA
v Sebuah kerangka referensi adalah sebuah skema interfretensi dimana kisah-kisah tentang dunia dimana kita berada diorganisir, dan bisa dimengerti dengan jelas.
v Iklan itu adalah cermin masyarakat A Mirror On The Wall, yang lebih menampilkan tipuan-tipuan yang halus dan bersifat terapetik daripada menampilkan refleksi-refleksi raelitas sosial.

B.REPRESENTASI
v Representasi sebagai sebuah proses sosial dari representing
v Representasi sebagai produk dari pembuatan tanda yang mengacu pada sebuah makna.
v Dalam proses representasi ada tiga elemen yang terlibat:
-5-
ü Sesuatu yang direpresentasikan sebagai obyek,
ü Representasi itu sendiri yang disbut tanda,
ü Seperangkat aturan yang menentukan hubungan tanda dengan pokok persoalan atau disebut coding .


C.SIMULASI DAN SIMULAKRUM
v Realitas dalam iklan lebih bersifat simulasional daripada representasional, simulasi ini menggambarkan sebuah visi tentang dunia yang ditransformasikan melalui imajinasi-imajinasi.
v Simulasi adalah model realitas tanpa yang asli atau tanpa realitas.
v Simulasi adalah hasil evolusi degeneratif dari cara-cara representasi, dimana tanda-tanda menjadi semakin kosong akan makna.

periklanan

A.SEJARAH PERIKLANAN
Kegiatan periklanan, sebetulnya sudah dimulai sejak jaman peradaban Yunani kuno dan Romawi kuno, pada awalnya iklan dilakukan dalam bentuk pesan berantai atau disebut juga the word of mouth.
v Iklan sebagai bagian dari kegiatan ekonomi mengalami perkembangan yang bersifat evolusiuner, perkembangan tersebut meliputi 5 tahap yaitu :
ü Pre-Industrial Era. dimulai kurang lebih ketika perekaman sejarah sudah dimulai dilakukan hingga abad ke-19.
ü Industrializing Era. dimulai kurang lebih sejak pertengahan tahun 1700-an sampai akhir Perang Dunia I. Diawali dengan Revolusi Industri yang pecah di Inggris. era ini diwarnai dengan penggunaan mesin-mesin untuk memproduksi barang secara massal dengan kualitas yang seragam.


-2-
ü Industrial Era. Era ini ditandai dengan perkembangan besar dan kedewasaan dari negara-negara berbasis industri, di Amerika misalnya, pasar komoditi menjadi semakin luas, pasar-pasar baru banyak dikembangkan, merek-merek barang mewah dengan harga yang tidak terlalu mahal bermunculan, yang kemudian dikenal dengan consumer package goods .
ü Post-industrial Era. Era ini dimulai sekitar tahun 1980-an. Untuk pertama kalinya orang nenjadi betul-betul sadar akan lingkungan yang sensitif.
ü Global Interactive Era. Perkembangan teknologi baru di abad awal abad ke-21 membawa pengaruh besar bagi dunia periklanan. Televisi kabel dan satelit penerima memungkinkan orang untuk menonton saluran televisi yang memiliki program spesifik, seperti berita,film,olah raga, komedi, dan sebagainya.




-3-
B.POSISI IKLAN DALAM DUNIA KAPITALISME
v Iklan menjadi salah satu sarana yang digunakan oleh industri-idustri kapitalis untuk menjamin distribusi komoditi kepada masyarakat secara luas.
v Kepentingan kapitalisme industrial ketika terjadi booming barang-barang produksi adalah menciptakan konsumen sehingga sejak era tahun 1780-an, iklan iklan betul-betul ditujukan untuk menciptakan konsumen secara serius.
v Pada abad ke-20 iklan pada umumnya muncul dengan citra-citra dan menggunakan tipe-tipe sueralisme, yang membuat orang membeli produk.
v Iklan juga diposisikan sebagai sebuah sales entertainment, dimana disatu sisi ia berusaha mempengaruhi khalayak dengan pesan penjualan, dan di sisi lain menyediakan hiburan bagi khalayak melalui citra-citra yang fiktif dan fantastis.

C. DINAMIKA PERIKLANAN INDONESIA
v Pada tahun 1970-an industri periklan mengalami pertumbuhan yang sangat gemilang. Pada waktu itu ekonomi berkembang dengan pesat, sektor pemerintahan dan swasta saling bergandengan tangan memainkan peran utama dalam semua kegiatan perekonomian.
-4-
v Perkembangan iklan di indonesia semakin menemukan pijakan yang mantap ketika telivisi swasta mulai muncul dan dengan keluarnya SK Menpen No.111/90 yang mengharuskan iklan yang diproduksi didalam negeri dan oleh orang-orang indonesia.